Shōkai shi, watashi no namae wa Lusy febriyanty desu. Watashi wa genzai 19-sai desu. Watashi wa 2009-nen gajamada daigaku igakubu no kurasu de benkyō shite i masu. No watashi wa wādopuresu o mite mi masho u.. Umaku ikeba benri
Snapseed
-
Pada hari terakhir tantangan level 12 kali ini, saya akan mereview singkat
tentang aplikasi bernama Snapseed. Aplikasi ini bermanfaat untuk editing
foto da...
(masih) tentang hujan
-
hujan yang membawa bulir air
membelai malam dengan dingin
lalu ia pergi dengan aliran
dan tawa riang bebek
hujan yang membawakan bau padaku
dan bayanganmu i...
Libur Semester! Yeah!
-
*Liburan semester telah tiba*! Udah seminggu yang lalu sih -.- tapi ya gak
apa-apa, euforia liburannya baru kerasa sekarang. Sebelumnya, kenapa saya
senang...
Sudah setahun lebih aku hidup di Jogja ini. Jogja berhati nyaman. Itulah slogan jogja yang akan selalu diingat oleh siapa saja yang pernah menapakkan kakinya di negri ini. Tapi, mungkin itu belum bagiku. 3 tempat telah kujadikan sebagai pelindung hari-hariku, awalnya aku disini dan pada akhirnya aku kembali ke sini. Mungkin aku menjadi salah satu senior dalam hal tempat hidup, pernah tinggal di dekat kampus dan jauh dari kampus. Bagiku, jarak tak menjadi masalah. Kenyamanan di sanalah yang terpenting bagiku.
Lalu, bagaimana cerita aku bisa kembali ke tempat ini? Panjang. Dan penuh dengan tangisan. Tak usah ku ceritakan semuanya. Hanya akan membuat luka yang dulu menganga lagi. Yang pasti, sekarang aku banyak belajar dari itu semua. Aku jadi lebih mengenal diriku lagi. Biarlah semua berjalan dengan caranya sendiri. Tak usah hiraukan pendapat orang lain, karena tak akan ada habisnya.
Aku yang kini, mulai menata kembali kehidupan yang sempat terpuruk oleh sebuah ikatan pertemanan. Dan aku masih belum paham pertemanan disini. Atau apakah aku memang hanya tau pertemanan dari sisi duniaku selama ini. Entahlah, waktu kan mengajarkanku semua itu. Hanya saja, hati takkan pernah bisa berteman dengan waktu. Tak peduli seberapa banyak dan seberapa lama tersakiti, tetap saja rasanya tak berubah. Dan satu lagi, aku tak percaya siapa pun disini. Bukan karena tak ada yang bisa ku percaya. Tapi, tak ada yang membuatku percaya. Semua mementingkan diri dan persepsinya sendiri. Semua ingin segala sesuatu berjalan sesuai dengan dunianya. Tak terkecuali aku tentunya.
Namun, itulah yang membuatku harus pergi. Aku harus kembali ke duniaku. Karena aku sungguh tak bisa menahan semua perih ini sendiri lagi. Tak bisa, ketika ... ah, sudahlah luka itu terlalu dalam untuk dibuka lagi. Jahitannya saja masih belum sembuh. Masih banyak inflamasi disana. Dan jangan diberi alkohol. Hanya akan menambah perih ini.
Aku rindu... rindu tawa ikhlas, rindu tawa bahagia, rindu tangisan haru, rindu senda gurau tulus, rindu kemarahan yang menyadarkanku dari mu kawan.. kawan yang entah dimana aku akan bertemu dengannya.
Bukan, cacian dan hinaan yang aku terima dibelakangku namun senyum manis terpancar didepanku. Bukan itu yang aku mau. Aku mau kawan yang sebenarnya. Yang apapun dalam hatinya itu yang terlihat di raut mukanya. Yang memarahiku tapi bukan dibelakangku. Sudaaaahhh... tak ada yang seperti itu disini. Semua berpura-pura. senyum bahagia tapi busuk dihati.
Selama itu, aku juga belajar banyak hal. Bahkan hingga kini aku kembali tersadar siapa sebenarnya aku. Aku yang selalu bermimpi. Yang punya segudang mimpi. Bahkan mimpi-mimpi itu selalu datang dalam mimpiku. Mama dan papa tau apa mimpiku terbesar. Tapi, selama disini. Mengapa aku kehilangan diriku itu? Semua yang kutemui sepertinya realistis. Hingga aku pun hampir menjadi salah satu dari mereka. Namun, hari ini aku tersadar kembali siapa diriku.
Teruslah bermimpi, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu. Kata-kata itu selalu memberiku inspirasi. Aku lupa siapa yang mengatakannya. Tapi, benar. Akulah sang pemimpi. Dan aku akan hidup untuk mimpiku itu. Analogiku selalu sama. Kini aku ada dilorong gelap, sekelilingku ada apa saja aku tak pernah tau. Jalanan berbatu, becek, dan berdebu akan aku hadapi. Hanya untuk satu tujuan di ujung jalan perjuangan ini. Yaitu cahaya mimpi yang selalu memberiku kekuatan untuk terus berjalan. Walaupun, kerikil-kerikil telah menusuk telapak kakiku. Lobang telah menjatuhkanku. Kelelahan telah banyak terlontar dari bibirku. Dan tangisan ingin berhenti sering mengiringi jalanku. Namun, cahaya itu menungguku dan akan terus menungguku.
Kalau bukan aku yang menhampirinya tentu cahaya itu akan sirna dan bisa-bisa saja pergi meninggalkanku. Aku tak mau. Tak mau!
Kini, aku harus menjadi diriku sendiri. Menjadi diriku yang selalu bermimpi. Bermimpi akan membawamu pada puncak tertinggi. Karena apa? Karena jika kau bermimpi, maka kau akan mendapatkan langit. Bukankah gantunglah mimpimu setinggi langit. Dan langit itu tak berbatas. Di atas langit masih ada langit.
Sedangkan, jika kau hanya mematok harga terendah, hanya itu yang kau dapatkan. Namun, kepuasan dan kebanggaan masih jauh dari dirimu.
Nah, sekarang ayolah lusy.. bangkit kembali, walau sendiri tapi pasti bisa. Ditengah perjalanan itu mungkin kau akan menemukan seorang kawan yang akan mampu mengerti dirimu dan selalu mendukungmu. Namun, tentu saja kau harus bisa menjadi yang seperti itu.
Semangat menggapai mimpi.
Tak ada kata berhenti sampai kau berhasil menggapai cahaya kemenangan.
Bersabarlah dan berusahalah.
Mama dan papa selalu mendukung apapun yang lusy lakukan. Ingat tangisan kala itu. Mama dan papa selalu menyayangi lusy. Biarkan rasa sakit itu terbang dan membusuk entah dimana. Kini, sambutlah hari baru dengan semangat baru dan mimipi-mimpi itu, masih menunggu tuannya.
Kawan... kau akan kutunggu dalam perjalanan ini. Mari meraih mimpi bersama. ^^
Life's journey that has traveled for 19 years was still not enough to make me become an adult. Despite the many trials and obstacles that traveled. Every time I made it through all of that, I'm happy because I managed to go up one level of maturity. Till today, which I feel, really feel that I'm all grown up when I was living away from parents. However, it turns out that all is still not enough to make me an adult.
Pernahkah pertanyaan tersebut terlintas dalam pikiran kita? Pasti pernah walau itu hanya sekali, namun tak sedikit yang selalu bertanya-tanya hal serupa. Banyak dari kita yang mencoba-coba segala hal baru dengan berlindung dari kata-kata mencari jati diri. Namun, benarkah hal itu? Apakah demikian caranya kita mencari jati diri?
Inilah perkembangan laporan tentang Facebook. Situs jejaring sosial itu, jelas-jelas disinyalir sebagai alat Israel untuk memata-matai orang-orang Islam dan mendapatkan informasi yang berharga mengenainya. Seperti kita ketahui, di Facebook, para penggunanya bisa memperbaharui status mereka atau posting foto keluarga.
Menurut Indonésie Magazine yang berbasis di Prancis, intelijen Israel fokus pada pengguna Facebook, terutama kepada Arab dan Muslim. Israel menggunakan informasi yang diperoleh melalui halaman Facebook mereka itu untuk menganalisis aktivitas mereka dan memahami bagaimana mereka berpikir. Duta besar Israel di Paris menuduh majalah ini dengan “mengungkapkan rahasia bagi musuh."
Teman, ada seorang anak yang sering sekali marah. Di sekolah, tempat bermain, kepada siapa saja kapan saja. Padahal, temannya tak sengaja melakukan kesalahan. Tetap saja ia marahi.
Sang ayah merasa sedih dan prihatin dengan kondisi anaknya. Perlahan, orang – orang disekitarnya mulai menjauh. Kalau dibiarkan, tak ada seorang pun yang mau jadi temannya nanti. Kondisi ini harus segera dihentikan.
“Nak, ayah boleh tanya sesuatu ?”, tanya ayah sambil merapihkan barang – barang tadi.
Bulan Agustus ini adalah bulan Ramadhan. Nah, di bulan ini berbagai macam kegiatan dikampus pun dilaksanakan. Diantaranya penerimaan mahasiswa baru (PPSMB), Ramadhan in Medical Faculty (RIMFA), Workshop PKM tahun 2010, dan kegiatan-kegiatan lainnya...
Nah, kebayangkan gimana sibuknya bulan agustus ini... Di tengah-tengah upgrading ibadah tapi tetep harus ekstra tanggung jawab sama tugas yang kita emban. Weeeww,,, bahkan nih penyelenggara kegiatan pada bingung mau nyelipin acaranya dimana, habis udah pada dipake sama BSO lainnya. Ditambah lagi, jadwal kuliah yang efektif baru berjalan tanggal 23 agustus, dan libur lebaran tanggal 4 September... Nah, sempitnyaaa...
Tapi, bukan berarti acara-acara itu tidak bisa dilaksanakan. Tetap dipilih dan didiskusikan kapan acara yang tepat untuk itu. Kebetulan aku bertanggung jawab atas 2 acara di atas, yaitu pj acara insidental rimfa dan ketua workshop pkm 2010 oleh MSC. Awalnya agak pesimis nih, bisa ga ya aku bertanggung jawab atas acara besar di atas. Tapi bismillah semoga Alloh memudahkan semuanya dan tentu aja tidak mengurangi makna bulan ramadhan yang sebenarnya.
Sudah setahun hidup di negri yang bernama Yogyakarta ini. This the first time for me away from parents. Tepat dibulan ini, awal menginjakkan kaki di kota pelajar, dengan membawa kebanggaan serta harapan yang besar setelah perjuangan yang begitu panjang. Tidak mudah memang, terutama untuk mama dan papa. Bila harus mengulang semua kisah itu, air mata pun tak tahan tuk ikut turun. Ikut mengenang bagaimana aku bisa melanjutkan pendidikan di kampus biru ini. Kampus yang namanya tersohor hingga pelosok negri.
Juli 2009, bersama mama, papa, dan adik tercintaku. Ini pertama kalinya bagi kami naik pesawat bersama. Apalagi berangkat ke luar pulau. Teringat begitu dipesawat, saat kubiarkan mama yang duduk didekat jendela. Padahal ku ingin duduk di sana. Tapi, kusingkirkan semua egoku hanya ingin agar mama dapat melihat dunia seperti yang pernah kulakukan dulu. Saat itu, aku dan mama melihat awan. Awan putih yang terhampar didepan kami. Subhanalloh, tasbihku dan mama. Dalam hati aku kirimkan pesan kepada mama, aku bilang cy sayang mama. Mama terdiam melihat keindahan didepannya. Kemudian mama bilang “cy bisa jauh dari mama?”…
Alhamdulillah, akhirnya blog yang ud vakum hampir setahun ini diisi juga(hehe..)
Tapi, kenapa malah diisi ditengah-tengah kesibukan bikin jurnal n ujian blok Yah?
hoho,,sepertinya saya mulai stress dengan semua tugas-tugas itu, tapi tetep harus semangat!
Walaupun berat, tapi ini semua demi pasien saya(hihi,,berasa ud jadi dokter)
Nah, untuk saat ini mungkin q masih bingung nih blog mau diisi apaan, materi kuliahkah atau apa ya..?? pokoknya sekarang harus mempersiapkan diri untuk ujian blok dan OSCE...huaaaa, OSCE pertamaq ttg skin Lesion, Ganbatta na!